
Boyolali, 23 Agustus 2023 – SMAN 1 Teras berinovasi dalam upaya mendekatkan anak didiknya dengan budaya melalui program Museum Goes to School, yang diwujudkan dengan diresmikannya Pojok Budaya Museum Widya Budaya pada hari Rabu (23/8).

Acara peresmian ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan memperingati HUT ke-33 SMAN 1 Teras dan HUT ke-78 Kemerdekaan RI, dengan mengusung tema “Milenial Berbudaya, Indonesia Jaya”.
Mengawali Semangat Berbudaya Sejak Dini
Peresmian Museum Widya Budaya diawali dengan pertunjukan tari tradisional yang memukau, dilanjutkan dengan talkshow bertema “Ekosistem Pendidikan Berkebudayaan” oleh Kabid Pembinaan Kebudayaan Disdikbud Jateng sekaligus Plt Museum Ranggawarsita Jateng, Eris Yunanto.
Acara inti kemudian dilanjutkan dengan peninjauan Museum Widya Budaya oleh para tamu undangan, termasuk Kabid Pembinaan Kebudayaan Disdikbud Jateng, Kepala Cabdin Wilayah V Disdikbud Jateng, jajaran kepala SMAN, dan perwakilan Museum Ranggawarsita.
Museum Widya Budaya memamerkan berbagai replika benda bersejarah seperti kapak, fosil, replika patung Durga, candi, dan masih banyak lagi. Selain itu, terdapat pula karya-karya kreatif siswa seperti alat pengering sayuran dan alat pendingin sayur dan buah (Penyabu).
Pelestarian Budaya dan Sejarah Lokal
Kepala SMAN 1 Teras, Joko Sutomo, menjelaskan bahwa program Museum Goes to School ini merupakan sebuah inovasi untuk menumbuhkan kecintaan budaya pada generasi muda.
“Berbeda dengan program School Goes to Museum yang umumnya dilakukan, Museum Goes to School di SMAN 1 Teras menghadirkan museum ke sekolah dengan membawa berbagai koleksi museum dan dititipkan di sekolah. Hal ini memungkinkan siswa untuk melihat dan mempelajari benda-benda bersejarah secara langsung,” jelas Joko Sutomo.
Lebih lanjut, Joko Sutomo berharap dibukanya Pojok Budaya Museum Widya Budaya ini dapat memicu masyarakat sekitar untuk menitipkan benda-benda bersejarah yang mereka miliki kepada pihak sekolah.
“Saat ini, sekolah kami memiliki sekitar 30-40 koleksi benda bersejarah, termasuk fosil, kapak peninggalan sejarah, patung ganesha, durga dan lainnya, bahkan kitab suci lawas dan mesin ketik jadul. Kami juga memamerkan karya-karya siswa yang sudah lulus,” imbuhnya.
SMAN 1 Teras: Sekolah Berprestasi dan Berbudaya
Di sisi lain, Kepala Cabdin V Disdikbud Jateng, Sadimin, mengapresiasi SMAN 1 Teras atas dedikasinya dalam melestarikan budaya dan sejarah lokal.
“SMAN 1 Teras telah menunjukkan komitmennya sebagai sekolah berbasis riset dan berprestasi. Sekolah ini tidak hanya berprestasi di bidang akademik, tetapi juga aktif dalam menumbuhkan kecintaan budaya pada siswanya,” ujar Sadimin.
SMAN 1 Teras memang telah mengukir prestasi membanggakan, di antaranya menjadi sekolah riset tingkat Cabdin V dan meraih berbagai prestasi riset tingkat nasional dan internasional.
Selain itu, SMAN 1 Teras juga menorehkan prestasi gemilang dalam Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) dan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).
“SMAN 1 Teras menunjukkan bahwa meskipun terletak di daerah pinggiran, semangatnya untuk berprestasi dan melestarikan budaya sangat luar biasa,” tandas Sadimin.
Diharapkan Menjadi Embrio bagi Sekolah Lain
Peresmian Pojok Budaya Museum Widya Budaya di SMAN 1 Teras diharapkan dapat menjadi embrio bagi sekolah-sekolah lain di Jawa Tengah untuk menumbuhkan kecintaan budaya pada generasi muda.
Dengan program Museum Goes to School ini, diharapkan para siswa dapat mengenal, memahami, dan melestarikan budaya bangsa dengan lebih baik.