(0276) 325478
humas@sman1teras.sch.id
Praktik Baik Pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Tema Kewirausahaan melalui Kegiatan Orang Tua Mengajar
Praktik Baik Pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Tema Kewirausahaan melalui Kegiatan Orang Tua Mengajar
Diterbitkan : Tue, 11 March 2025
Penulis : Admin
praktik-baik-P5

Pendidikan bukan hanya menjadi tanggung jawab para guru, kepala sekolah dan pemerintah, melainkan tanggung jawab semua orang dan siapapun berhak turun tangan untuk terlibat dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Berawal dari keinginan dan semangat para guru untuk memberikan layanan dan kualitas pendidikan, hingga tergerak untuk berkolaborasi melibatkan orang tua siswa melalui kegiatan “Orang Tua Mengajar” yang bersinergi dalam kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila di SMA Negeri 1 Teras dengan tema Kewirausahaan membuat kerajinan untuk meningkatkan kreativitas siswa salah satunya membuat kerajinan Ecoprint.

 Kegiatan Orang Tua Mengajar ini diselenggarakan dalam bentuk kegiatan pembelajaran di luar kelas berupa keterampilan atau pembelajaran Kewirausahaan. Sasaran implementasi pada kurikulum Merdeka ini adalah siswa kelas X dan juga melibatkan guru bidang study sebagai fasilitator atau pembimbing. Kesempatan Orang tua mengajar dilaksanakan untuk menginspirasi peserta didik serta menanamkan bahwa orang tua juga pendidik bagi mereka.

Ki Hajar Dewantara menyatakan bahwa esensi pendidikan merupakan tanggung jawab keluarga, sedangkan sekolah hanya berpartisipasi (Dewantara, 2011). Keterlibatan orang tua dalam layanan pendidikan adalah bentuk peran serta orang tua dalam membantu proses pendidikan anaknya baik dalam lingkungan sekolah maupun lingkungan rumah (Musyawarah, 2013).

Partisipasi orang tua secara aktif dalam mendukung dan mengusahakan peningkatan kualitas pendidikan anak baik formal maupun informal sangat penting. Hubungan anak dan orang tua adalah salah satu faktor pondasi dari pertumbuhan dan perkembangan anak yang mencakup perasaan, pikiran dan perilaku. Semakin baik kualitas hubungan anak dengan orang tua, maka semakin baik pula pertumbuhan dan perkembangan anak. 

Tujuan diadakannya kegiatan Orang Tua Mengajar, antara lain sebagai berikut:

1.      Dengan orang tua dapat memperkuat fungsi sekolah dalam mendukung siswa. Program kemitraan yang kuat di seluruh sekolah juga mengurangi beban guru secara individu untuk melakukan semua kegiatan yang melibatkan keluarga.

2.      Menumbuhkan rasa percaya diri dan kreativitas dalam mengembangkan potensi diri siswa melalui praktek kerajinan daur ulang limbah dari handuk, minyak jelantah, dan kerajinan ecoprint.

3.      Mengembangkan potensi dan kreativitas siswa-siswi melalui implementasi projek penguatan profil pelajar pancasila.

Dalam kegiatan Projek Penguatan Pelajar Pancasila Tema Kewirausahaan, pihak sekolah mengadakan kolaborasi secara nyata dengan kegiatan di luar kebiasaan sehari-hari bersama orang tua siswa kelas X. Dengan narasumber Ibu Yusi yang kebetulan orang tua siswa tersebut memiliki rumah usaha ketrampilan yaitu “Rumah Kreatif Yusi” yang bisa mengajarkan berbagai ketrampilan yang praktis untuk kehidupannya sehari-hari. Seperti ketrampilan membuat kerajinan limbah handuk menjadi Pot dan limbah minyak jelantah menjadi lilin aroma terapi yang langsung dipraktekkan di sekolah dalam upaya memanfatkan limbah pada kegiatan projek penguatan profil pelajar pancasila di  SMA N 1Teras.

Dengan kegiatan Kewirausahan, diharapkan dapat menumbuhkan jiwa wirausaha bagi peserta didik. Peran orang tua siswa yang terlibat langsung mengajarkan ketrampilan membuat kerajinan ecoprint, pot dari limbah handuk bekas dan minyak jelantah menjadi lilin aroma terapi diharapkan dapat memberikan edukasi dan manfaat sebagai bekal bagi peserta didik di lingkungan masyarakat dan dapat mengetahui pentingnya menjaga lingkungan sekolah.

Kegiatan ini juga bertujuan untuk memperkenalkan teknik ecoprint sebagai salah satu cara kreatif untuk mendaur ulang bahan-bahan alami dan menghasilkan karya seni yang indah. Melalui workshop dan demo yang menarik, peserta didik  diajak untuk belajar cara membuat berbagai macam motif pada kain dan kertas menggunakan daun, bunga, dan bahan-bahan organik lainnya.

Ecoprint merupakan teknik membatik kain dengan berbagai warna dan bentuk menggunakan bahan dasar alami. Proses pembuatan batik Ecoprint ini dilakukan dengan cara menjiplak dedaunan, batang, dan bunga. Teknik ini ramah lingkungan, dan tidak menimbulkan pencemaran air, udara dan tanah  karena tidak menggunakan bahan kimia atau sintetis. Batik Ecoprint banyak dipilih karena mempunyai corak yang khas, unik, dan indah jika dipandang. Batik Ecoprint ini juga memiliki nilai ekonomis yang tinggi karena dibuat secara handmade. Ketrampilan  ini sangat diharapkan menjadi trend bagi siswa terutama  ketrampilan membuat kerajinan Ecoprint yang jarang dilakukan bersama keluarga dan  bisa mengembangkan kompetensi siswa.

Adapun 5 tahapan pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila tema Kewirausahaan  dengan rincian sebagai berikut:

I. Tahap Pengenalan

Mengenali makna, karakteristik, dan peran wirausaha dalam kehidupan manusia

1. Sosialisasi Projek berupa penjelasan secara teknis ke peserta didik mengenai kegiatan P5, pembagian fasilitator kelas dan  pembagian kelompok siswa.

2. Asesmen diagnostik

3. Penguatan Pengetahuan Mengenal kewirausahaan

a. Mengenal Karakteristik Wirausaha

b. Menggali Potensi Diri

c. Menumbuhkan Sikap Wirausaha

II. Tahap Kontekstual

     Kontekstualisasi wujud wirausaha dalam pengenalan potensi daerah

1. Wirausaha Kerajinan Ecoprint dan Limbah Rumah Tangga

2. Pemaparan Langsung Pelaku Wirausaha Kerajinan Ecoprint

III. Tahapan Aksi

 1. Merencanakan Wirausaha Kerajinan Limbah Rumah Tangga (mencari dan mengembangkan ide, menginvestasikan sumber daya, dan merencanakan usaha yang berkelanjutan)

2. Pelaksanaan Wirausaha Kerajinan Ecoprint / kerajinan Limbah Rumah Tangga

a. Persiapan Bahan Kerajinan

b. Pembuatan Produk Kerajinan

c. Pengemasan Produk Kerajinan

d. Promosi Produk Kerajinan

3. Pameran hasil produk kerajinan

IV. Tahap Refleksi dan Tahap Lanjut

      Tahap Refleksi

1. Evaluasi dan Refleksi Projek Kewirausahaan

2. Sumatif  Asesmen

      Tahap Lanjut (menuju sekolah berwawasan Wirausaha)

 

Kegiatan awal atau pengenalan  Orang Tua Mengajar, narasumber  melakukan sharing antara Orang tua,  Siswa dan Guru. Narasumber memaparkan pengalamannya menjadi seorang wirausaha kerajinan dengan mendirikan “Rumah Kreatif Yusi”. Kemudian mengajarkan kerajinan Ecoprint kepada seluruh siswa dengan bantuan fasilitator yaitu membuat kerajinan Ecoprint dengan tehnik-teknik pounding dan steaming yang sangat ramah lingkungan dibuat dari daun-daun yang ada disekitar sekolah. Siswa-siswa  sangat antusias merubah baju bekas disulap menjadi baju baru dengan tehnik Ecoprint.

Ada dua cara yang bisa dilakukan untuk membuat batik Ecoprint.

1.      Teknik Pounding (Pukul).

Kain yang telah ditempelkan motif kemudian dipukul-pukul menggunakan palu hingga warna dari daun meresap kedalam kain setelah itu kain direndam dalam air tawas dan dijemur.

2.      Teknik Steaming (Kukus)

Pertama, susun daun, bunga, batang sesuai motif yang diinginkan gulung dan ikat kain menggunakan karet untuk memastikan motif yang sudah dibentuk tidak hancur saat perebusan. Cukup rebus kain dengan air mendidih selama 5-10 menit setelah itu dibilas menggunakan air tawas agar warna yang dihasilkan tidak pudar. Pengerjaan kain dengan cara direbus menghasilkan warna yang lebih pekat karena zat dalam tumbuhan akan keluar dengan baik apabila terkena air. Lama pengerjaan satu kain batik Ecoprint tergantung besar kecilnya ukuran kain yang digunakan, pengerjaan maksimal biasanya membutuhkan waktu satu jam.

Kedua teknik di atas memiliki cara, alat, dan bahan yang berbeda,  sehingga dalam pembuatannya memiliki tingkat kesulitan yang berbeda pula. Berikut penjelasan selengkapnya.

1. Teknik Pounding (Pukul)

Teknik pounding merupakan teknik pembuatan motif pada kain yang paling sederhana, karena pembuatannya hanya dengan cara memukulkan palu ke atas daun atau bunga yang sudah ditata pada kain.

Meski begitu, pembuatan Ecoprint menggunakan teknik pounding memerlukan ketelitian dan ketelatenan agar menghasilkan produk yang memiliki corak eksotis.

Untuk menghasilkan Ecoprint yang maksimal dengan teknik pounding, berikut beberapa langkah yang bisa kamu ikuti.

Siapkan kain yang akan diwarnai, kertas untuk alas, palu, tawas serta beberapa bagian tumbuhan yang mengandung pigmen-pigmen pewarna.
Bentangkan kertas diatas permukaan lantai untuk melindungi kain agar tidak kotor, kemudian letakkan kain diatasnya.
Letakkan bagian tumbuhan yang telah disiapkan di atas kain dan di tata sedemikian rupa supaya menghasilkan motif yang eksotis atau indah. Tutup dengan sisa kain tersebut atau bisa dengan kain lain.
Pukul-pukul di bagian kain yang terdapat bunga atau daun menggunakan palu supaya mengeluarkan warna secara maksimal.
Setelah selesai memukul, diamkan selama 15 menit kemudian kain baru bisa dibuka dan dibersihkan dari daun atau bunga yang menempel. Diamkan kain tersebut selama 2-3 hari supaya warna meresap dengan sempurna.
Selanjutnya bilas kain pada air yang telah dicampur tawas tanpa perlu diperas langsung dijemur.
Setelah benar-benar kering, rendam kain ke dalam air yang sudah dicampur tawas selama satu jam. Ini dilakukan agar warna tidak luntur saat dicuci.
Produk Ecoprint dengan teknik pounding sudah siap digunakan.
2. Teknik Steaming (Kukus)

Teknik steaming merupakan teknik pembuatan Ecoprint dengan cara dikukus. Teknik ini dapat dikatakan menjadi teknik paling rumit dalam pembuatan Ecoprint karena memerlukan bahan dan langkah-langkah yang cukup banyak dan panjang.

Untuk menghasilkan produk dengan teknik steaming, kamu perlu mengukus lembaran kain yang sudah ditempeli berbagai ornamen tumbuhan.

Adapun cara untuk membuat kain Ecoprint dengan teknik steaming adalah sebagai berikut:

Alat dan bahan:

Kain polos warna putih
Dedaunan atau bunga yang memiliki pigmen warna
Kayu atau pipa untuk menge-press daun
Plastik
Tali
Panci/steamer (alat kukus)
Kompor
Tawas
Cuka
Ember
Air
Langkah-langkah pembuatan:

Tahap mordant atau perendaman daun.

Cuci bersih kain dan daun sebelum direndam.
Masukkan kurang lebih 1 sendok makan tawas ke dalam ember yang berisi air untuk merendam kain.
Masukkan kain dan rendam selama kurang lebih 5 jam.
Siapkan air di dalam ember dan campurkan dengan cuka untuk merendam dedaunan.
Setelah direndam, angkat dan peras kain lalu jemur kain di bawah terik matahari hingga kering.
Tahap pewarnaan dan pembentukan motif

Basahi kain dengan air bersih lalu peras.
Bentangkan plastik pada bidang datar sebagai alas lalu bentangkan kain di atasnya.
Tata daun yang sudah direndam dengan air cuka di atas kain sesuai selera.
Tutup kembali daun menggunakan plastik, lalu press daun menggunakan pipa atau kayu agar tidak begeser.
Gulung kain secara perlahan lalu ikat dengan kuat menggunakan tali.
Kukus kain selama kurang lebih 2 jam menggunakan api sedang.
Setelah 2 jam, ambil kain dari kukusan lalu diamkan sebentar agar tidak terlalu panas, kemudian buka tali.
Bersihkan daun yang menempel pada kain dan angin-anginkan di tempat yang teduh sampai kering.
Diamkan selama 3 hari sampai benar-benar kering untuk kemudian dilakukan tahap fiksasi.
Tahap fiksasi

Siapkan ember yang berisikan campuran air tawas untuk merendam kain.
Rendam kain selama kurang lebih 15 menit.
Angkat kain dan cuci kain pada ember yang berisikan air bersih lalu peras kain.
Jemur kain hingga kering.
Kain sudah jadi.
Dengan melibatkan siswa dalam kegiatan Ecoprint, sekolah dapat memberikan kontribusi nyata dalam membentuk generasi muda yang kreatif, peduli lingkungan, dan siap menghadapi tantangan masa depan karena Ecoprint bukan hanya sekadar kegiatan seni, tetapi juga merupakan media pembelajaran yang efektif untuk mengembangkan berbagai aspek diri siswa. Sekolah mendorong siswanya agar dapat menjadi pemimpin perubahan dalam meningkatkan perekonomian masyarakat dan negara di masa mendatang, sehingga permasalahan terkait kurangnya lowongan pekerjaan bisa teratasi dengan menciptakan wirausaha sendiri.

Keterlibatan aktif orang tua dalam kegiatan sekolah merupakan kunci kesuksesan anak-anak dalam pendidikan. Dengan memanfaatkan peranan orang tua terutama orang tua mengajar,  dapat memberikan kontribusi yang signifikan pada perkembangan dan prestasi siswa. Oleh karena itu, membangun hubungan yang erat antara sekolah dan orang tua dengan cara memotivasi orang tua untuk ikut terlibat secara aktif, adalah langkah penting menuju pendidikan yang lebih baik bagi generasi mendatang.                                                       

Berita

Artikel Lainnya

Simulasi Massal SI-SPMB 2025:...
BOYOLALI, sman1teras.sch.id – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jawa Tengah sukses menggelar simulasi massal Sistem Informasi Sistem Penerimaan...
Fri, 7 March 2025 | 7:01
SATER EXPO CAMPUS 3.0:...
Boyolali, 16 Januari 2025 – SMAN 1 Teras sukses menyelenggarakan kegiatan Sater Expo Campus 3.0 yang bertempat di...
Tue, 28 January 2025 | 6:27
PENGENALAN LINGKUNGAN PERSEKOLAHAN (PLP)...
 Program Pengenalan Lingkungan Persekolahan (PLP) adalah salah satu program dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Negeri...
Tue, 3 December 2024 | 6:51
PENGENALAN LINGKUNGAN PERSEKOLAHAN (PLP)...
Program Pengenalan Lingkungan Persekolahan (PLP) adalah salah satu program dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Negeri...
Tue, 3 December 2024 | 6:23